Rehat Se-Jenak : Dul Gedov dan Kyai Majnuddin


Setelah suara adzan magrib selesai bersahutan, anak-anak kecil kampung Gusdurian yang damai dan asyik langsung berlarian menuju mushola terdekat, kebiasaan mereka setelah maghrib adalah mengaji, kampung Gusdurian terkenal dengan tingkat humornya yang tinggi namun sarat makna, Dul Gedov seorang wisatawan yang sedang singgah ke kampung Gusdurian tidak sengaja bertemu dengan Kyai Majnuddin, Dul Gedov penasaran dengan berita yang beredar tentang kampung Gusdurian, maka ia pun memutuskan untuk melancong ke kampung Gusdurian. Dan sialnya lagi Dul Gedov tidak tahu bahwa yang ia temui adalah Kyai Majnuddin, tetua kampung Gusdurian yang maqom humornya sudah makrifat/

“Assalamualaikum, Permisi pak, saya numpang tanya, kalau mau sholat di sini masjidnya di mana ya? Tanya Dul Gedov

“Wadduh, sayang sekali, penduduk di sini kalau shalat itu sering di langgar”, ujar kyai Majnuddin

Dul Gedov terperangah kaget, karena justru yang ia lihat malah warga terlihat berduyun-duyun seperti akan melaksanakan sholat, pelanggaran seperti apa kiranya yang dimaksud kyai

“Apakah kamu seorang perokok?” tanya sang Kyai
“Kadang-kadang sih pak”, Ujar Dul Gedov

“Kalau di sini itu tidak boleh kalau sholat dipimpin oleh imam yang merokok”
“Tidak sah shalat dipimpin oleh imam sorban putih”
“Di sini juga dilarang mendoakan orang mati”

“Di sini fatwanya aneh sekali, benar-benar menyelisihi hukum fiqih”, ucap Dul Gedov
Kyai Majnuddin tertawa terkekeh sampai kelihatan gigi gerahamnya
“Memang siapa yang bilang kalau itu fatwa?, bila kita tidak faham dan tidak tahu tentang sesuatu maka kita jangan sembarangan menyimpulkan, cari tahu dulu”, ungkap Kyai Majnuddin

“Di sini untuk menyebut mushola atau tempat sholat yang lebih kecil disebut dengan Langgar, maka ketika kamu menanyakan mesjid, maka aku bilang bahwa orang-orang di sini sholatnya di langgar (Mushola khas jawa, dengan atap kerucut atau limas), karena di sini tak ada mesjid”

“Orang sholat dipimpin oleh imam yang lagi merokok tentu saja tidak boleh, lha iya masa lagi mengimami orang sholat malah merokok, tentu saja tidak boleh”

“Sholat tidak sah kalau dipimpin oleh imam sorban putih, mengapa demikian? karena sholat itu harus dipimpin oleh manusia, bukan oleh sorban putih, apa iya kamu mau menjadikan sorban putih sebagai imam sholat”

“Kita juga dilarang mendoakan orang mati, karena apa? Karena kita juga tidak mau didoakan mati oleh orang lain, justru kita harus mendoakan agar orang itu selamat, kita doakan agar orang itu bahagia, diberikan keberkahan dan kebaikan, bukan mendoakan orang itu mati, kan gak mungkin kamu bilang (“Terima kasih pak atas kebaikannya, semoga besok mati yaa pak”) kalau seperti itu nanti kamu bisa-bisa malah digebuki orang se-kampung, makanya kita dilarang mendoakan orang mati, tapi doakanlah agar orang itu selamat dan bahagia”, Ungkap Kyai Majnuddin

Dul Gedov bergumam dalam hati, wah ternyata apa yang santer diceritakan oleh orang-orang tentang kampung Gusdurian memang benar adanya, Dul Gedov hanya bisa mesam-mesem, sejenak kemudian ia tidak kuasa menahan tawa setelah memahami ucapan Kyai Majnuddin

“Apa yang bapak katakan tadi betul pak”, ungkap Dul Gedov sambil terus tertawa dan sembari memegangi perutnya

Benar-benar tidak terpikirkan sebelumnya. Bakda Isya terlihat penduduk kampung Gusdurian pada berkumpul di teras rumahnya masing-masing, mereka memanfaatkan teras dan pelataran rumah untuk berkumpul, ada yang sedang ngopi, ada yang sedang ngobrol, ada anak-anak yang sedang berlarian main kejar-kejaran, ada juga ibu-ibu yang berteriak memanggil anaknya, sungguh pemandangan kampung yang indah.

#TantanganODOP5 #FiksiKomedi #Batch #Onedayonepost
Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama