Dialog Rasa : Menemukan Sebuah Makna Tentang Rasa

(Pictures by Wallco)

Aku Masih ingat saat kita bersepeda di senja itu, lalu kita beristirahat di pinggir danau. Kau menceritakan arti Cinta kepadaku, kau mengatakan

“Cinta itu tidak akan pernah bisa kita temukan atau kita cari, sampai ujung dunia pun kita mencari-cari, kita takan pernah menemukannya, Karena cinta itu ditumbuhkan, bukan dicari atau ditemukan.  Cinta itu layaknya makhluk hidup, hanya saja dia tak memiliki wujud fisik, dia mewujud dalam rasa, cinta itu sama seperti manusia, ia bisa terlahir, bertumbuh dewasa dan bisa juga mati.

Karena Cinta itu menetap dalam rasa manusia, maka ia memiliki sifat hidup. Ia bisa marah, sedih, bahagia ataupun terharu. Dan Cinta tak cukup bila hanya ditumbuhkan, tetapi ia juga harus dirawat dan dijaga, agar terus bertumbuh makin mekar dan Indah. Pun  agar ia tidak lekas mati, agar ia bisa berumur panjang, sesuai umur si pemiliknya, maka kau harus merawatnya dengan baik.

Senja semakin berlari jauh dari horison, langit mulai nampak kelabu, maka kita pun segera bergegas naik sepeda. bayangan terakhir yang ku ingat, kau duduk menyamping di boncengan sepeda sambil memegang bunga. bayangan menutup cerita kita hari itu di kelokan jalan.

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama