#Cerita Pendek : Arti Saudara


(sumber gambar dari Google)

Bulan purnama terang sempurna, tak tersaput awan, bintang gemintang membentuk gugusan rasi yang indah, lisan-lisan itu berdzikir, bertafakur menyeru dan menyebut nama-Nya, mereka semua duduk melingkar dalam kekhusyuan cinta.

“Wahai murid-murid ku, hari ini aku akan memberitahukan kalian arti dari Saudara, tahukah kalian apa arti dari saudara?, Saudara dalam bahasa kita - aku mengartikannya sebagai satu udara atau se-udara, yaitu siapapun mereka, apapun latar belakangnya, apapun agamanya, selama mereka masih menghirup udara yang sama dengan kita, maka mereka adalah saudara, saudara sebagai sesama manusia, tidak ada musuh dan saling memusuhi di antara kita semua, bila ada yang berperilaku buruk maka yang kita salahkan adalah perilakunya bukan orangnya, karena setiap manusia dibentuk oleh lingkungan serta pengalamannya dan kita tidak bisa serta merta langsung menyalahkannya.

Seperti halnya yang terjadi pada kisah seorang pelacur, ketika dia masih menjadi pelacur, masyarakat setempat terus mencibirnya, memojokannya dan menghinakannya, mereka mengatakan bahwa pelacur itu hina dan tak sesuai norma agama, aku katakan memang betul bahwa pelacuran itu adalah perbuatan yang hina dan melanggar hukum agama, akan tetapi ketika kalian yang justru terus mencibirnya dan menghinanya tanpa memberikan solusi, tidak membantunya, ataupun enggan merangkulnya agar bisa keluar dari perbuatann maksiat tersebut maka sebenarnya perbuatan kalian sungguh lebih hina dari pada si pelacur tersebut, karena akibat dari omongan yang keluar dari mulut kalian yang akhirnya membuat si pelacur menjadi makin antipati dan makin keras hatinya untuk bisa berubah, pun ketika si pelacur sudah berhenti menjadi pelacur, kebanyakan masyarakat disekitarnya masih saja membicarakannya, mengatakan bahwa dia adalah bekas pelacur, jangan terima dia sebagai pekerja ini dan itu karena dia adalah mantan pelacur.

Dengan keadaan yang seperti itu maka bagaimana bisa si pelacur ingin berubah, justru lingkungan sekitarnya memaksanya untuk tetap menjadi pelacur, tidak ada tempat yang mau menerimanya, ia ingin mendapatkan pekerjaan yang halal namun tidak ada tempat yang mau menerimanya.
Maka dalam hal ini guru ingin mengajarkan kepada kalian, bahwasanya siapapun mereka, bagaimanapun masa lalu mereka, apapun latar belakang dan agama mereka, mereka adalah saudara dalam kemanusiaan, kita bersaudara karena masih menginjak bumi yang sama dan menghirup udara yang sama, jangan saling ikut campur dengan pribadi mereka, yang kita lakukan cukup Fastabiqul Khairat yaitu berlomba-lomba dalam kebaikan, berbuat kebaikan yang tanpa perlu memandang apapun agamanya, latar belakangnya, sukunya, golongannya atau bangsanya, karena ketika berbuat baik kita tidak akan ditanyakan apa agamanya, apa latar belakangnya dan lain-lain.

Justru dengan menebarkan kebaikan maka kita telah menyebarkan dakwah (Islam). Saudara itu tidak terbatas hanya sekedar karena sedarah ataupun keturunan, saudara adalah setiap mereka yang menghirup udara yang sama dan berpijak di bumi yang sama dengan kita, Rangkul semua manusia untuk bersaudara, karena persaudaraan lebih baik dari pada permusuhan.
Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama