Sajak : Detik Akhir



Detik akhir

Aku sebenarnya tidak menyukai hal ini, yaitu
Detik akhir

Yang di mana segala sesuatu akan selesai
Sungguh, Aku tidak suka

Detik akhir

Karena ia menyudahi segala apa yang pernah dibangun
Sekali lagi aku katakan,
aku tidak suka

Detik akhir

Karena ia menghilangkan segala kesenangan dan kebahagiaan
yang sedang aku rasakan

Detik akhir

Memutuskan segalanya

Tapi kemudian aku ditampar oleh
Detik akhir, aku tersadar

Aku memang bahagia ketika menatap senja
tapi tidak mungkin senja itu harus berlangsung selamanya
bagaimana perkembangan tetumbuhan bila waktu selalu berlangsung senja
senja harus dibatasi oleh detik akhir

Atau misal ketika aku bahagia dan sangat menyukai malam
tapi aku tidak mungkin memohon agar waktu selalu berlangsung malam
akan banyak tetumbuhan yang mati karena tidak bisa melakukan fotosintesis

Ternyata

Detik akhir

Itu sangat berarti

Seandainya

Detik akhir

Itu tidak ada
Bila kita menderita, maka akan menderita selamanya
karena tidak ada detik akhir yang menyudahinya

Memang Beruntung bila yang kita temui adalah bahagia
tapi bagaimana bila yang kita temui ternyata derita?
Apakah kita tidak ingin penderitaan kita berakhir?
Atau apakah kita ingin kebahagiaan orang-orang yang melampaui batas
ia terus terus menerus bahagia

Misalnya ada seorang koruptor
apakah kamu ingin ia selalu terus menerus dalam kegelimangannya
tanpa ia diberikan batas detik akhir

Detik akhir, maafkan aku yang sebelumnya pernah membencimu
Detik akhir, karena engkaulah perjalanan waktu menjadi begitu berkesan

Detik akhir

Banten, Rabu 5 September 2018
@sanik
radufatih

#ODOP #OneDayOnePost
#Sajak #Batch6 #Menulis #Blogger_ODOP

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama