Dialog Rasa : Di atas kota Rheina


Langit terlihat mendung, awan-awan kelabu sudah berayun-ayun di atas kota Rheina, terlihat dari sudut kota asap vape mengepul dan bermain di udara, asap itu berasal dari vape pria dengan switer hitam, terlihat ia sesekali menghisap vapenya, tak lama aku menghampiri lelaki itu

"Sudah lama kita tidak bertemu, bagaimana kabar mu?"

"Kabar ku sedang tak menentu, fluktuatif". Jawabnya

"Kau kemana saja, aku merindukan mu"

"Kau tahu sendiri, aku harus berkeliling ke tempat lain, aku tidak boleh melulu di sini, nanti warga kota akan mengomel padaku", jawab ku santai

"Aku senang sekali akan kehadiran mu"

"Bagaimana kabar wanita mu itu?", tanya ku

"Entahlah aku bingung, aku tidak mengerti dengan rasa ini, rasa ini aneh kadang menyesakan dada ku, akal ku sering kali berseteru dengan rasa ku, hingga membuat ku limbung"

"Hei bolehkah aku bermain dengan mu?"

"Tentu saja, aku akan selalu dengan senang hati menemani siapapun yang ingin bermain dengan ku, hanya saja kebanyakan para orang tua tidak mengizinkan anak-anaknya bermain dengan ku, dengan alasan nanti membuat sakit, padahal aku tidak pernah menyakiti siapa pun"

Lalu dengan segera lelaki itu membuka switernya, dan ia bermain-main dengan ku, berlarian dari gang ke gang di antara sudut gedung kota, terlihat bahagia, dari perjalan hidupku dari awal mula kehidupan ini tercipta, aku sudah sering melihat rangkaian sejarah dan peristiwa tentang hidup manusia, tapi hanya orang-orang tertentu yang bisa mengajakku bicara, biasanya aku akan lebih banyak memilih diam
Sepertinya aku harus segera bergegas pergi, bisa-bisa kota Rheina ini banjir karena ku, sungguh Rheina adalah kota yang selalu aku rindukan

"Hei Arat, sepertinya aku harus segera bergegas, aku sudah terlalu lama di sini, nanti kota Rheina bisa banjir"

" Heumptt baiklah, padahal aku belum puas, kapan kau akan kembali?

"entahlah, mungkin beberapa pekan yang akan datang, aku harus mengumpulkan banyak tenaga terlebih dahulu agar bisa kembali ke kota ini"

Setelah itu aku melenyapkan diri ku sendiri di atas langit, kini cahaya matahari terlihat menembus kota, dan pemandangan langit terlihat lebih indah karena ia di temani bentangan cahaya melengkung yang berwarna warni, cayaha lengkung berwarna-warni itu adalah hadiah yang biasa aku tinggalkan sebelum aku pergi, tapi aku tidak selalu memberikan hadiah tersebut, hadiah tersebut aku berikan kadang-kadang saja, dan orang-orang sering menyebut hadiah pemberian ku dengan sebutan pelangi.

#TantanganODOP6 #Fiksi #Batch6 #SahabatAlam #Rheina
Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama