Man jadda laysa jadda
Siapa yang bersungguh-sungguh belum tentu ia berhasil,
kesungguhan bukanlah tolak ukur ia akan berhasil, sungguh-sungguh hanyalah sebuah upaya
Berapa banyak mereka yang bersungguh-sungguh namun tidak berhasil?
Berapa banyak mereka yang tidak bersungguh-sungguh namun berhasil?
Berapa banyak mereka yang bersungguh-sungguh dan berhasil?
Berapa banyak mereka yang tidak bersungguh-sungguh dan mereka tidak berhasil?
Karena dalam kenyataannya banyak yang bersungguh-sungguh dan terlihat nyata kesungguhan dari apa yang diupayakannya, namun ia tidak berhasil
Misalnya ada seorang honorer yang ia sungguh-sungguh mengabdikan dirinya sebagai seorang guru, habis tenaga, biaya dan segala waktunya untuk mendedikasikan kesungguhannya, namun ketika daftar CPNS ternyata ia tidak lolos, padahal dia sudah ikut bimbingan belajar tes CPNS, siang malam ia habiskan untuk try out soal-soal CPNS, rajin berdoa, sembahyang pun tak pernah ia tinggalkan, usaha secara materil dan spiritual ia lakukan, intinya ia bersungguh-sungguh mengupayakan segala usaha agar ia bisa lolos CPNS, tapi ternyata ia gagal
Sedangkan temannya yang juga sesama honorer yang ngajarnya ugal-ugalan, kadang masuk kadang tidak alias sering bolos, dan bahkan dari pengakuannya dia tidak mengikuti bimbingan tes dan lain sebagainya, pun tidak terlihat keseriusan ia dalam tes CPNS, tapi ternyata dia lolos bahkan tidak lama kemudian di angkat menjadi PNS, yang padahal masa pengabdiannya pun masih lebih rendah dari temannya yang sungguh-sungguh tadi
Jadi siapa yang bersungguh-sungguh belum tentu ia berhasil.
segala sesuatu di dunia ini sifatnya nisbi, relatif dan normatif, itu semua hanya sebuah kausalitas
dan kadang sebuah keberuntungan acak
Maka esensi dari keberhasilan bukanlah kesungguhan
tapi ketika kita bisa dengan lapang
dan ikhlas menerima segala hasil dari apa yang telah kita upayakan
terlepas hasilnya menyenangkan atau tidak
tapi kita bisa menerimanya dengan lapang dan ikhlas maka itulah keberhasilan
#Onedayonepost #Paradoks