Sebuah Catatan Juang, Tentang Apa dan Mengapa Saya Melakukannya, "Gak Ngehasilin Duit Bro, Ngapain Sih Berkegiatan Komunitas Kayak Begitu"

Beberapa orang terdekat dan teman-teman bertanya tentang apa yang saya lakukan, karena beberapa waktu yang lalu saya membuat gerakan donasi sepatu bekas, mengumpulkan sepatu butut, kemudian meluangkan waktu untuk beberapa kegiatan komunitas, termasuk salah satunya di komunitas lingkungan bernama Komunitas Rehabilitasi Kota Serang dan beberapa komunitas lainnya, serta mungkin beberapa hal lain yang dianggap remeh dan tak money + materi oriented. Tak menghasilkan sesuatu yang bisa menguntungkan bagi diri pribadi secara materi.


Mereka bilang apa yang saya kerjakan tak menghasilkan uang, tapi hanya menghabiskan waktu, tenaga dan pikiran. Jika pikiran kita money dan materi oriented, memang betul sih apa yang teman-teman saya katakan, bahwa apa yang saya lakukan tidak menghasilkan secara materi, malah diri pribadi yang harus mengeluarkan modal.

Untuk sejenak, hal itu pun menjadi pikiran tersendiri bagi saya, iya juga ya, apalagi jika melakukan perbandingan dengan teman-teman sebaya, ada yang sudah punya rumah, ada yang punya mobil, punya jabatan mentereng, posisi pekerjaan yang keren dan lain sebagainya.


Bila melihat pencapaian-pencapaian itu, tentu tidak akan sebanding dan memang bukan sesuatu untuk diperbandingkan. Apakah saya tidak butuh materi, tentu saja butuh, apakah kemudian saya tak ingin memiliki tempat tinggal impian, memiliki ini dan itu, tentu saja ada keinginan.
Awalnya pun saya berpikiran "iya juga ya, buat apa sih berkegiatan komunitas seperti ini, untuk apa sih menghabiskan waktu, tenaga dan pikiran untuk hal-hal yang tak menghasilkan apapun, tak memberikan keuntungan apapun secara pribadi".

Tapi, kemudian saya sadar bahwa hidup bukan hanya tentang sekedar memiliki ini dan itu, bukan hanya perkara jabatan, penghormatan dari orang-orang, bukan hanya perkara memiliki status sosial yang tinggi, atau bukan hanya perkara punya mobil atau rumah.

Setiap orang, mungkin punya pilihan masing-masing terhadap apa-apa yang ingin mereka lakukan. Ketika saya ingin punya mobil, rumah impian, status sosial atau apapun itu, tentu saya akan bekerja dan berusaha sebagaimana mestinya dengan cara yang baik dan sesuai aturan.

Tapi, hal itu sama sekali tak ada hubungannya dengan ahsanu amala, yaitu aplikatif amal sosial terbaik yang kita lakukan selama hidup. Bila ingin mendapatkan materi duniawi, tentu saja kita harus bekerja. Sedangkan, ahsanu amala, maka hal itu adalah sebuah  aktualisasi diri agar hidup yang kita jalani memiliki nilai manfaat. Bukan hanya  sekedar hidup mencari uang untuk makan dan status sosial.


Antara ingin memiliki  sesuatu yang sifatnya materi oriented dengan hidup yang value oriented, tentu saja akan berbeda. Saya secara pribadi merasa bahwa sudah cukuplah saya bekerja, menghabiskan banyak waktu untuk menginginkan capaian pribadi, beroleh ini dan itu, mengorbankan banyak waktu, padahal bekerja siang malam tak juga kunjung membuat kaya, atau berlimpah harta benda. Karena, kalau mau kaya, ya usaha atau dagang, bukan bekerja pada orang.

Oleh sebab itu, udah mah gak kaya, bekerja banting tulang siang malam, materi yang didapatkan pun hanya segitu-gitu aja, kemudian hidup minim manfaat, Ya Tuhan, bagi saya, hal itu sungguh sia-sia sekali.

Minimalnya, walaupun hidup tidak kaya secara materi, minimal bervalue secara substansi. Saya sadar kalau diri ini bukan siapa-siapa, bukan anak pejabat, bukan pula orang yang kaya raya yang punya segalanya, bukan orang hebat dengan gebrakan dahsyat yang muncul ke publik khalayak. Saya hanya orang biasa, yang menjalani hidup dengan mimpi-mimpi sederhana, yaitu bermimpi agar memiliki hidup yang bermanfaat dan berguna.

Setidaknya, dalam masa saya hidup, waktu saya tidak hanya dihabiskan untuk bekerja mengejar materi dunia semata, minimalnya ada hal-hal bermanfaat yang bisa saya lakukan kepada sesama, bukan hanya manusia, tapi juga alam semesta dan kehidupannya. Seperti memberikan edukasi terkait nilai hidup terhadap lingkungan, hewan, tumbuhan ataupun kemanusiaan dan kehidupan itu sendiri.

1 Komentar

  1. Betul.. Ngejar materi di dunia belum tentu dapat banyak. Mending ngumpulin nilai manfaat dan bahagia yang ga bisa dibeli dengan segala perhiasan ya 😄👍

    BalasHapus
Posting Komentar
Lebih baru Lebih lama