Berbagi Wawasan Bersama Lembaga Aktivis Islam Universitas Bina Bangsa

Cerita ini bermula saat salah seorang panitia kegiatan malam bina iman dan taqwa (mabit) dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Aktivis Islam Universitas Bina Bangsa bernama Rijal menghubungi saya, katanya, atas rekomendasi dari sahabatnya, ia meminta saya untuk mengisi acara di kegiatan mabit.

Pada mulanya, saya sempat bertanya terkait materi apa yang harus sampaikan, insyaallah saya akan mencoba sesuai kemampuan, kemudian panitia menjelaskan bahwa saya diminta untuk mengisi tema berkaitan dengan muhasabah diri, hijrah menjadi lebih baik dan istiqomah. Intinya adalah kajian KeIslaman untuk mahasiswa.

Wadduh, dalam hati, saya bergumam, saya pun masih banyak kekurangannya, saya juga masih kudu banyak muhasabah, ilmu saya juga masih minim, kadang saya juga belum bisa istiqomah, tapi saya jadi teringat pesan gurunda, bahwasanya jika kita tidak mau menyampaikan hal baik, dikarenakan merasa diri belum sempurna, maka kebaikan tersebut takkan pernah sampai. Kebaikan takkan pernah menyebar.

Karena, mustahil untuk menjadi sempurna, kita bukanlah malaikat, dan kita pun takkan pernah luput dari khilaf dan kealpaan, karena kita hanyalah manusia biasa, dan manusia dikarunia sifat lupa.

Hanya saja, gurunda mengatakan bahwa yang terpenting adalah terus memperbaiki diri, dari buruk menjadi baik, dari baik menjadi lebih baik, dan seterusnya. Serta senantiasa selalu menginsyafi diri, segera sadar bila berbuat salah, memperbaiki setiap kekurangan dan menyadari setiap khilaf dengan memohon ampunan kepada Allah.

Akhirnya, bismillah, saya coba, saya siapkan segala sesuatunya dengan sebaik mungkin, saya membaca banyak materi dan referensi terkait materi yang diperlukan. Tapi, dari semua itu, yang terpenting adalah meluruskan niat, niatnya bukan untuk menggurui atau mencari kedudukan dan sesuatu yang sifatnya nafsu rendah, tapi untuk saling berbagi dan belajar, diniatkan agar kita mendapatkan keridhoan dari Allah, karena saya sadar jika diri ini pun masih banyak kekurangannya, bisa jadi teman-teman dari mahasiswa aktivis Islam lebih banyak paham dan lebih mengetahui ilmu keIslaman dan wawasan lainya.

Singkat cerita, dengan motor yang sudah lumayan tua, yang senantiasa setia menemani, ketika saya sampai di lokasi mabit, saya begitu terkesan ketika mereka menyambut kehadiran saya dengan begitu baik, walau pun saya hanya datang dengan motor yang bisa dikatakan butut. 

Kehadiran saya diterima dan disambut bukan sekedar penyambutan biasa, mereka memperlakukan saya seolah benar-benar seperti seorang yang begitu memiliki banyak ilmu, seolah saya ini seorang guru.

Dalam hati, saya terus beristighfar, saya merasa begitu malu, saya merasa belum pantas mendapatkan perlakuan dan penghormatan yang sedemikian rupa baiknya, saya mengatakan bahwa anggap saja saya ini rekan dan teman kalian untuk saling berbagi dan belajar.


Saya mengatakan bahwa saya juga bukan siapa-siapa, saya bukan guru, bukan dosen, bukan Ustadz, apalagi ulama, saya bukan siapa-apa, saya hanya sekedar saling berbagi pengetahuan dan pengalaman yang mungkin bisa bermanfaat, khususnya dalam pengembangan spiritual dan keagamaan.

Saat dipersilakan untuk memulai memaparkan materi kajian, dengan hati yang deg-degan, bismillah, saya memohon kepada Allah agar diberikan kemudahan untuk menyampaikan hal-hal baik yang mesti dan perlu disampaikan, agar lidah tidak kelu dan materi bisa dipahami dengan baik serta memiliki kebermanfaatan.

Alhamdulillah, tanpa terasa, satu jam berlalu begitu cepat, dan saya pun melihat teman-teman begitu antusias saat sesi diskusi dan tanya jawab, atmosfernya begitu terasa.
Saya hanya menjawab apa yang saya ketahui dan sesuai kapasitas, jika hal tersebut tidak saya ketahui, maka saya akan mengatakan tidak tahu.

Setelah materi kajian selesai, saya tak berpikir apapun, tapi perasaan saya begitu terharu saat mereka mengatakan bahwa mereka sangat terkesan dengan materi yang disampaikan, dan mudah-mudahan bisa berkesempatan lagi untuk bisa bersilaturahmi, saling berbagi dan belajar. 

Saya hanya bisa bersyukur kepada Allah SWT atas karunia dan Rahmat-Nya yang telah memberikan kesempatan dan kemudahan pada kajian malam itu. Mudah-mudahan apa yang disampaikan bisa bermanfaat dan Allah turunkan keberkahan di dalamnya. Amiin.
Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama