Syair Dzikru

Mentari telah terbit, selimut gelap malam telah berganti permadani cahaya yang benderang. Alhamdulillahiladzi Ahyana.

Lihatlah, cahayanya telah terhampar di muka bumi seperti permadani emas. Bangun, bangunlah, suka cita kita kembangkan layar bahtera di samudera kehidupan fana menuju dermaga kehidupan yang hakiki nan sejati.

Fi dunya Hasanah, wa fil akhirati hasanah

Ia telah membuka pintu-pintu pengampunan, pengharapan dan rezeki-rezeki, tak mau kah engkau mengambil sebagian dari karunia-Nya yang tak terbatas.

Allahumagfirlana, Allahumagfirlana yaa Ghofar, Allahumaftahlana abwabar Rohmah
Allahumaftahlana abwalal barokah, abwabal quwwah, abwabal aafiyah.

Anak-anak kecil, petani, nelayan, dan mereka yang senantiasa tetap bersuka cita dalam kesabaran, yang menghadapi perih dan penderitaan, yang tabah menghadapi segala ujian dan cobaan bersorak sorai menyambut musim yang indah, di hari yang sangat cerah dan pemandangan langit yang begitu megah.

Sholatullah Salamullah
Allahuma shali a'la Muhammad
La Ilaha ila Allah.

Tercium semilir wangi-wangian bunga yang bermekaran di musim ketika Sang Utusan membawakan cahaya risalah. Kabar gembira disampaikan, berduyun-duyun menyambut Rahmat semesta yang mengucur deras bak air terjun, segar airnya melepas dahaga tak terperikan.

Mandi dan bersih-bersihkanlah noda kehidupan, basuh ia dengan derasnya dzikir dan taubat.
Yaa Rahman, Yaa Rahim, yaa Ghafurrurrahim
Kita akan kembali, kita akan kembali
Ina lilahi wa Ina ilaihi rojiun.

14 Muharram
Kota Serang, Banten.

@Sanikradufatih
Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama