Tentang Kehilangan

(Tak apa-apa jika kita mengalami kehilangan, tidak semua hal di dunia ini harus kita miliki, ada kalanya kita harus melepaskan dan mengikhlaskan)



SCALEUPJOURNEY - Halo sahabat baik Journian, gimana kabarnya, semoga sehat-sehat ya semuanya, harapan dan doa baik selalu kita haturkan untuk sahabat semua yang senantiasa hadir dan berkunjung ke sini.

Semoga kebaikan dan berkat Tuhan selalu mengiringi langkah hidup dan menjadikan Journian semua senantiasa bertumbuh menjadi pribadi-pribadi hebat yang lebih baik dari waktu ke waktu.

Kali ini, kita akan membahas tentang kehilangan, apa itu kehilangan, apakah kehilangan itu selalu buruk, dan bagaimana cara menyikapi kehilangan.

Pertama, kita akan membedah terkait apa itu kehilangan?

Secara bahasa, kehilangan berasal dari kata hilang, hilang adalah sebuah kata sifat, yang maknanya melekat pada rasa, misalnya, "aku sedih, kucing kesayanganku hilang dari rumah."  Setiap kata sifat akan melekat pada rasa yang menunjukkan atau menjelaskan suatu sifat yang ditimbulkan, misalnya kata takut, "aku takut kalau dia berubah pikiran".


Sedangkan, ketika ditambahkan imbuhan ke-an, maka kata sifat tersebut bisa berubah menjadi kata kerja, misalnya, ke-hilang-an, ke-takut-an, ke-serakah-an atau ke-marah-an.

Maka ketika menjadi kata kerja, akan ada dampak, ada sesuatu yang bekerja, akan ada efek yang ditimbulkan, begitu pun dengan kehilangan.

Ketika kita kehilangan, maka akan ada suatu dampak atau efek yang ditimbulkan, akan ada sesuatu yang bekerja di kejadian tersebut. Entah efeknya baik atau buruk, tergantung kondisi dan keadaannya.

Kehilangan adalah tiadanya sesuatu yang tadinya "ada dan dimiliki" kemudian "tiada", sesuatu takkan disebut hilang jika sebelumnya tiada.

Jadi, kehilangan adalah kondisi di mana tiadanya sesuatu yang dulunya "pernah ada". Misalnya, aku kehilangan motorku. Maka, sebelumnya, motor itu pernah ada, sampai kemudian motor tersebut tiada.
Atau, dulu aku sangat mencintainya, tapi sekarang, aku kehilangan rasa cintaku. Jadi, sebelumnya, rasa cinta itu pernah ada, sampai kemudian rasa cinta itu tiada. Ada banyak faktor dan penyebab sesuatu bisa hilang dari diri kita, bisa disebabkan karena diri kita sendiri atau bisa juga disebabkan oleh orang lain, atau oleh sesuatu yang diluar kehendak kita.


Sekarang, pertanyaannya adalah, apakah kehilangan itu sesuatu yang buruk? 

Apakah kita harus dan selalu mesti sedih ketika kehilangan sesuatu? 

Tidak semua yang kelihatannya buruk pasti buruk, bisa jadi sesuatu terlihat buruk atau jelek dalam pandangan kita, tapi sesungguhnya hal itu sungguh baik dan bermanfaat untuk kita. 

Sama halnya seperti saat kita melihat pupuk kotoran hewan, kita menganggap kotoran hewan itu buruk atau jelek, tapi, dalam prosesnya, ternyata ia bisa memberikan kebermanfaatan dan dampak baik kepada kita, walau pun secara tidak langsung.

Misalnya, pupuk tersebut kita berikan atau taburkan kepada tanaman yang sedang kita tanam,kemudian  membuat tanaman kita subur, tahan penyakit dan berbuah lebat, hingga kita bisa memetik buahnya, daunnya dan segala apapun yang bermanfaat dari tanaman yang subur tersebut.


Kehilangan tidak selalu buruk dan menyedihkan, ada baiknya mungkin memang kita harus merasakan kehilangan tersebut. Karena, dengan kejadian kehilangan tersebut lah kita bisa lebih menghargai, bisa lebih memaknai, bisa lebih mensyukuri terhadap apa yang kemudian ada dan kita miliki saat ini.

"Tidak apa-apa jika kita harus mengalami dan merasakan kehilangan dalam hidup ini, sampai kita bertanya pada diri kita  tentang siapa kita? Dan kenapa kita ada di sini?

Tidak ada yang salah dengan kehilangan, memang begitulah adanya, memang begitulah hukum alam yang berlaku, harus kita sadari bahwa segala sesuatu di dunia ini akan datang dan pergi.

Ketika kita mendapatkan sesuatu atau merasa memiliki sesuatu, maka bersiaplah untuk kehilangan atau melepas sesuatu tersebut kelak di suatu hari nanti.

Tak ada yang salah dan bukan sesuatu yang buruk jika kita kehilangan sesuatu, entah kehilangan keluarga, pekerjaan, teman, kekasih atau apapun itu, yang paling terpenting adalah makna dan nilai apa yang pernah kita bersamai ketika sesuatu hal tersebut ada pada kita.

Nilai apa dan makna apa yang kita berikan kepada sesuatu tersebut sampai sebelum ia hilang dari diri kita.

Tak apa-apa jika kita kehilangan dalam hidup, karena, tidak semua hal di dunia ini harus kita miliki, ada kalanya kita harus melepas dan ikhlas. Bisa jadi, jika sesuatu tersebut terus kita genggam atau kita paksa untuk dimiliki, justru hal tersebut malah menjadi beban atau sesuatu yang nantinya bisa berdampak buruk pada diri kita. (Dipa Amarta Wikrama / Sanik Radu Fatih)***
Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama