#Cacahan : Sifat Dasar Manusia Bagian 1


(Sumber gambar dari Google)
BismillahiRahmanirRahim, Insyaallah kita akan cacahan ilmu tentang filsafat teologi “Mempelajari sifat dasar manusia, mempelajari bagaimana sih sifat dasar manusia itu, terus ada masalah gak dalam sifat dasarnya manusia tersebut dan kalo ada masalah gimana cara kita mengatasinya.

Ilmu saya tentang filsafat teologi memang belum seberapa sih, bukan mau sok-sok’an tapi setidaknya dengan sedikit ilmu yang saya miliki “Hadza min fadli Rabb” yang sejatinya ilmu ini bukan milik saya, tapi karunia dan pemberian serta rahmat dari Allah semata, yaitu Tuhan semesta alam yang saya yakini dan imani sepenuh hati, hanya satu Tuhan yang saya yakini yaitu Allah, Insyaallah mudah-mudahan tulisan ini sedikitnya bisa memberikan manfaat, oh iya saya dalam memaparkan akan memakai bahasa yang kekinian atau zaman now gak apa-apa yaa, biar gak terlalu kaku gitu, walaupun filsafat teologi tapi gak mau berat-berat bahasanya heheh, Insyaallah bareng-bareng kita sedikit demi sedikit berusaha memahami hakikat dan kode-kode rahasia, mentadaburi Al-Quran khususnya surah Al-Maarij ayat 19-35.

Jadi begini, terkadang manusia itu sering kali mengeluh, dan parahnya lagi mengeluhnya itu bukan cuma masalah kesusahan doang, manusia itu walaupun udah dikasih enak dan kenikmatan, pokoknya yang enak-enak aja deh, tetap aja dia akan tetap mengeluh dan mengeluh, tapi hal itu hanya bagi manusia yang tidak mau belajar dan tidak mau memahami petunjuk dari Allah.
koq manusia dibilang sebagai makhluk yang suka mengeluh terus sih, maksudnya gimana?, yuk kita bahasa perlahan-lahan.

Nah contohnya begini ketika manusia dikasih susah, misalnya dia cuma bisa makan ama tempe, dia akan ngeluh
Yaa Allah tiap hari makannya tempe melulu”,

kalo dia cuma punya sepeda butut, dia mengeluh
Yaa Allah saya cape kalo tiap hari kudu gowes sepeda, pengen sepeda yang gowesnya ditangan, alias (motor) ”

atau kalau dia hidup susah
Yaa Allah koq hidup saya susah aja sih, kenapa sih saya dikasih hidup susah

Eh giliran udah dikasih kenikmatan (kesenangan)
Misalnya sekarang manusia udah dikasih kenikmatan, misalnya dia bisa makan ama daging fried chicken, walau udah dikasih makan enak, manusia itu masih aja ngeluh, koq bisa? Contohnya begini
Yaa Allah Fried Chickennya satu doank, kurang ini gak kenyang”

atau misalnya udah dikasih motor nih untuk menggantikan sepeda butut yang tadi, tetap masih ngeluuhhh ajaaa
Yaa Allah ini mah motornya jelek, pengen yang bagus dikit sih”,

Nanti giliran udah dikasih yang bagus, masih ngeluh lagi
Yaa Allah pengen 2 sih motornya”.
Padahal tadi pas masih pake sepeda dia minta pengen motor, giliran udah dikasih motor, ngeluh lagi minta pengen yang lebih bagus, udah dikasih motor yang bagus malah pengen minta 2 motor, gak ada puas-puasnya.

Pas udah dikasih 2 motor, nanti ngeluh lagi,
Yaa Allah kalo naik motor mah saya keujanan kepanasan, gak nyaman Yaa Allah, pengen mobil sihh Yaa Allah”,

Pas giliran udah dikasih mobil masih aja ngeluh,
Yaa Allah ini mah mobilnya tipe jadul, kijang inova mah udah ketinggalan zaman, pengen Toyota Pajero”

Dan pas udah dikasih Toyota Pajero masih ngeluh juga,
Yaa Allah koq satu doank sih Pajeronya, satu lagi Yaa Allah, eh dua lagi Yaa Allah, supaya saya gak rebutan ama anak dan istri saya”, begitu dan seterusnya.
Memang begitulah sifat dasarnya manusia, dikasih kesenangan (nikmat) dia mengeluh karena merasa masih kurang aja rasanya.

Coba deh bayangin, udah dikasih kesenangan tapi masih juga mengeluh aja, apalagi kalo dikasih susah, beuhh bukan ngeluh-ngeluh lagi tapi ngeluh bangeettt, mengeluh itu memang sifat dasar manusia, kecuali.... mari kita simak ayat berikut ini, kita cari tahu tentang hamba yang gak suka ngeluh (sabar) itu yang kayak gimana ciri-cirinya. (Q.S Al Maarij ayat 19-35)

(19) Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.
(20) Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah,
(21) dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir,
(22) kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat,
(23) yang mereka itu tetap setia (Istiqomah) mengerjakan shalatnya,
(24) dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu,
(25) bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta),
(26) dan orang-orang yang mempercayai hari pembalasan,
(27) dan orang-orang yang takut terhadap azab Tuhannya.
(28) Karena sesungguhnya azab Tuhan mereka tidak dapat orang merasa aman (dari kedatangannya).
(29) Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya,
(30) kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak-budak yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.
(31) Barangsiapa mencari yang di balik itu, maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.
(32) Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.
(33) Dan orang-orang yang memberikan kesaksiannya.
(34) Dan orang-orang yang memelihara (menjaga) shalatnya.
(35) Mereka itu (kekal) di surga lagi dimuliakan.

Nah itulah sifat dasarnya manusia yaitu bersifat keluh kesah lagi kikir, cuma ada kecualinya, tadi kan udah dikasih tau tuh ciri-cirinya orang yang gak suka mengeluh (sabar) itu yaitu :

point pertama,
mereka yang mengerjakan shalat dan yang daaimuun alias dawam yaitu Istiqomah alias setia, alias konsisten dalam shalatnya, yaitu mereka yang shalat bukan pas waktu susah doank, atau waktu ketimpa musibah doank tapi mau bagaimanapun keadaan kondisi mereka, mereka selalu setia terhadap shalat mereka. Ketika kesusahan (miskin), dalam keadaan yang gak meng-enak-an dia shalat dan ketika kaya raya (nikmat) dalam keadaan yang menyenangkan dan berbahagia dia tetap shalat juga, jadi dia mendirikan shalat itu gak memandang kondisi dia lagi susah atau lagi seneng, pokonya susah seneng tetap sholat. Jangan cuma giliran susah doank baru inget ama Allah, eh pas udah senang malah lupa ama Allah dan gak mau shalat (males-malesan). Naudzubillah, nah itu ciri pertama orang yang gk suka mengeluh alias sabar

lalu yang point yang kedua, mereka yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu,
bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta). Yaitu mereka yang menyedekahkan dari bagian harta yang dimilikinya kepada orang-orang yang membutuhkan, kepada orang-orang miskin. Dan sedekah itu tidak harus selalu berbentuk materi, karena Rasul Saw pun pernah bersabda bahwanya senyum juga adalah sebuah sedekah, maka bersedekahlah dengan harta apapun yang kita miliki, baik itu harta yang berupa materi, ilmu, maupun tenaga kepada orang-orang yang miskin dan membutuhkan, baik itu kepada mereka yang meminta ataupun kepada mereka yang tidak meminta, maka kita tetap bersedekah, misalnya ketika ada orang yang meminta-minta maka bersedakahlah, atau dalam konsep lain semisal ada kerabat, tetangga atau siapapun itu dan ia sangat memerlukan bantuan kita dan ia meminta tolong bantuan kita, misalnya meminjam uang atau meminta sedekah maka bantulah (sedekah) dengan apa yang kita mampu, ataupun sebaliknya, misalanya ada kerabat atau siapapun itu yang kita tahu bahwa ia sedang dalam kesulitan atau sangat membutuhkan tapi karena ia segan dan enggan merepotkan maka orang tersebut tidak berani dan malu untuk meminta-minta atau meminta tolong kepada kita, maka kita harus tetap bersedekah (menolong, membantu) walaupun ia tidak meminta sedekah kepada kita. Nah itu ciri yang kedua

Point yang ketiga, yang mempercayai hari pembalasan, yaitu mereka yang yakin dengan iman yang seyakin-yakinnya bahwa hari pembalasa itu benar adanya, sekalipun mereka belum pernah melihat, walaupun mereka belum tahu kapankah terjadinya hari pembalasan tersebut, namun mereka yakin bahwasanya hari pembalasan itu ada, tentu saja bila kehidupan ini hanya sekedar berlalu atau lewat begitu saja maka sia-sia hidup ini, pasti hidup ini memiliki arti, makna dan tujuan, bukan hanya sekedar menumpang lewat begitu saja.

Yang mempercayai hari pembalasan yaitu mereka yang yakin bahwa segala perbuatan kita selama hidup di dunia akan dimintai pertanggung jawaban dan akan diberikan balasan yang setimpal dengan apa yang pernah diperbuat selama hidup. Nah itu ciri ketiga dari mereka orang-orang yang gak suka mengeluh alias Sabar.

Nah selanjutnya yang point keempat, yaitu mereka yang sangat takut terhadap adzab Tuhannya, yaitu adzab dari Allah Subhanahu wata’ala, sekalipun mereka belum pernah melihat neraka ataupun belum menyaksikan secara langsung turunnya adzab kepada para manusia (umat) zaman dahulu, tapi mereka yakin bahwasanya adzab Allah itu sangatlah pedih, mereka sangat takut terhadap apa yang diancamkan atas diri mereka yaitu adzab. Mereka takut bila melanggar ketetapan dan merekapun takut bila tidak taat terhadap perintah dari Allah, mereka takut terhadap ancaman adzab dari Tuhannya.

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama