Mengenal Mind Trap serta kaitannya dengan Over thingking dan Su'udzon

SCALEUPJOURNEY - Mungkin di antara teman-teman pembaca semua, ada yang pernah mendengar istilah mind trap, yaitu jebakan pikiran. Istilah ini populer di kala kasus Harry Houdini sang ahli meloloskan dan melarikan diri ternyata gagal keluar dari sebuah kurungan atau sejenis penjara, padahal ia adalah orang yang terkenal sangat ahli meloloskan diri dari berbagai jenis kurungan apapun. Tapi, kali ini ia gagal meloloskan diri dari tantangan yang diberikan para cendekiawan Jerman. Seperti apa kisahnya, ini dia penjelasannya.

Singkat cerita, Harry Houdini ditantang untuk meloloskan diri dalam batas durasi waktu yang telah ditentukan, ia pun diikat, dirantai dan digembok dalam sebuah ruangan mirip penjara. Houdini telah menyelipkan sejenis kawat kecil dan pinset, dalam sekejap, rantai yang membelenggunya sudah terlepas satu demi satu, tak butuh waktu lama, kurang dari 15 menit, ia sudah leluasa bergerak, bahkan tali temali yang mengikat seluruh tubuhnya pun dengan mudah ia lepaskan.

Di bagian ini, Houdini sudah merasa bangga, ia merasa sangat mudah memenangkan tantangan ini, tinggal satu langkah lagi yang perlu ia lakukan, yaitu membuka gembok dan keluar dari kurungan penjara.

Houdini pun mengeluarkan pinset dan kawatnya, ia bersusah payah mencoba membuka gembok penjara, waktu demi waktu pun berlalu, namun Houdini masih belum bisa membuat gembok terbuka, ia tak bisa keluar dari kurungan, gembok tak mau terbuka, hingga akhirnya ia menyerah.

Ternyata, gembok yang dikaitkan ke pintu penjara tidak terkunci sama sekali, ia adalah gembok khusus yang bisa dikaitkan, dan cara membukanya cukup dengan ditarik saja dengan kuat ke arah bawah.

Akhirnya, Houdini menyadari bahwa ia telah mengalami "mind trap" yaitu "jebakan pikiran" Houdini terjebak oleh pikirannya sendiri, pikirannya telah menjebak dirinya dan membuat pola serta pemahaman bahwa gembok tersebut terkunci, padahal nyatanya gembok tidak terkunci sama sekali. Karena, tidak mungkin untuk membuka gembok yang memang tidak terkunci sedari awal, sehingga pinset dan kawat yang digunakan untuk mengutak-atik gembok agar terbuka malah menjadi tidak berguna, sebab pada dasarnya gembok sudah terbuka, tinggal ditarik ke bawah saja.

Seandainyai pikiran Houdini tidak menjebaknya dalam pola "terkunci" mungkin ia akan mempunyai alternatif berpikir yang lain, sehingga ia tak tertipu oleh tipuan gembok, seandainya pikirannya sadar, tentu ia akan menggunakan beragam cara dan alternatif lain untuk membuka gembok, tidak sekedar mengandalkan kawat dan pinset, padahal cukup ditarik ke bawah pun gembok sudah bisa terbuka.

Kaitan Mind Trap dengan Over Thingking adalah bahwa kita harus berhati-hati dengan pikiran kita sendiri, ketika over thingking biasanya akan muncul segala macam asumsi terhadap sesuatu, yang sebenarnya kita sendiri belum tahu fakta dan kenyataan sebenarnya akan seperti apa.

Over thingking membuat kita berpikir berlebihan atau berasumsi berlebihan terhadap sesuatu, sehingga membuat kita waswas, gelisah, cemas, galau bahkan takut terhadap sesuatu yang belum pasti kebenarannya. Misalnya, takut dan khawatir akan masa depan, jodoh, pekerjaan, kehidupan dan lain-lain, padahal hal itu semua pun belum kita lalui atau alami.

Dari sini, kita semua menyadari ternyata bukan hanya orang lain yang bisa menipu diri kita, tapi kita pun sering tertipu oleh diri sendiri, kita bisa tertipu oleh pikiran diri kita sendiri. Itulah sebabnya di dalam Islam, kita diingatkan dan disarankan untuk menjauhi segala prasangka buruk atau Su'udzon, sebab, pikiran yang buruk, bisa mendatangkan asumsi buruk yang bermacam-macam, yang belum tentu kenyataan dan kebenarannya seperti apa yang ada di dalam pikiran, sehingga hal tersebut membuat kita pusing sendiri, galau sendiri, khawatir dan waswas terhadap sesuatu yang belum pasti kebenarannya.

Mari hidup lebih sadar dan kendalikan pikiran kita, jangan sampai tertipu oleh pikiran kita sendiri, datangkan dan tumbuhkan pikiran benar dan baik di dalam hidup kita.

Belajar untuk menetralkan dan mengosongkan pikiran dari segala asumsi dan penilaian. Alamiah dan natural saja, tidak memikirkan sesuatu yang tidak pasti dan tak penting. Sebab, hal tersebut hanya akan membuang-buang waktu.

(@sanik_rdfth)***

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama