Pahamilah Luka dan Sebab Sakitmu; Recorvery Soul Healing (Metode Enright Model) bagian 2


Maka orientasi dari awal lah yang harus dibenahi, bahwa yang harus dipahami misalnya adalah jika belajar atau pun segala proses perjuangan apapun yang dilakukan dan dilalui, harus disadari sebagai upaya, bukan sebagai jaminan.

Atau misalnya, ketika kita dighosting (problem kaum muda kontemporer), kenapa kita harus merasa sedih ketika dighosting. Karena apa dan atas alasan apa, dan layakkah hal tersebut (ghosting) untuk kita tangisi dan membuat kita bersedih?

Ketika misalnya kita tahu, oh dia mengkhianati saya karena dia ingin memiliki pasangan yang lebih cantik/tampan, lebih kaya dan lain sebagainya dari pada saya. Setelah tahu akar masalahnya, maka tinggal diri kita sendiri akan memilih sikap seperti apa, apakah akan marah dan bersedih berlarut-larut atau bangkit dan memperbaiki kualitas diri.

Jadi, untuk menyelesaikan hal apapun, yang mesti kita ketahui terlebih dahulu adalah akar masalahnya, agar kita bisa menentukan akan bersikap seperti apa terhadap hal dan masalah tersebut.

Setelah kita tahu akar masalahnya, setelah kita kenali dan pahami penyebab rasa sakit dan sedih kita, maka di situlah kita bisa memilih dan memutuskan, apakah hal tersebut pantas untuk membuat kita "marah" dan " sakit", apakah hal tersebut patut untuk membuat kita merasa "sedih".

Kita bongkar akar masalahnya. Misalnya, apa hubungannya kejadian dan masalah tersebut kepada diri kita, apakah diri kita dirugikan, kita akan jadi rugi, apa hubungannya hal tersebut dengan diri kita ke depan, apakah alasannya cocok atau tidak, ketika misalnya kemarahan dan kebencian kita tersebut diutarakan kepada hal itu (seseorang ataupun kejadian yang dialami).

Kalau memang sudah tegas dan jelas masalahnya, misalnya kamu memang berhak marah dan benci, karena kamu tahu jika kamu dikhianati secara tiba-tiba dan orang tersebut layak untuk mendapatkan kemarahanmu. Selain itu, misalnya karena dengan alasan sudah menjalin hubungan bertahun-tahun, tapi tiba-tiba dia memilih yang lain, hanya karena lebih cantik/tampan dari kita, kemudian dia mengkhianati kita.

Jika menurut kamu hal itu, yaitu (pengkhianatan dan kegagalan) pantas untuk mendapatkan kemarahan, kebencianmu dan kekesalanmu, maka silakan saja lakukan (silakan kamu marah, kesal dan kecewa), dan jika hal itu (kemarahan, benci, kecewa) membawa manfaat untuk hati dan hidupmu, silakan juga lakukan.

Tapi, jika menurutmu ternyata kemarahan, kekesalan dan kekecewaan hanya akan menghabiskan energi hidupmu, kurasa kamu tahu apa yang harus kamu lakukan. Memaafkan dan menerima realitas, sembari bangkit dan menata kehidupan yang lebih baik.

Jadi, kamu memilih emosi mana yang tepat untuk menyikapi kejadian atau masalah tersebut. Baca bagian 3
Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama